Kamis, 16 November 2017

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) adalah setiap penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. TABK/CAATT dapat juga didefinisikan sebagai penggunaan perangkat dan teknik untuk mengaudit aplikasi komputer serta mengambil dan menganalisa data. Dengan kata lain TABK/CAAT merupakan perangkat dan teknik yang digunakan untuk menguji (baik secara langsung maupun tidak langsung) logika internal dari suatu aplikasi komputer yang digunakan untuk mengolah data.
Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) juga ditekankan perlunya pemahaman auditor dalam pemeriksaan sebuah sistem akuntansi berbasis komputer. Teknik ini dikenal dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAATs). Penggunaan TABK atau CAATs akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas auditor dalam melaksanakan audit dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimiliki oleh komputer. Untuk itu mengkombinasikan pemahaman mengenai pentingnya keahlian audit dengan pengetahuan sistem informasi berbasis komputer akan menghasilkan peningkatan yang sangat signifikan dalam proses audit sistem informasi. Persiapan auditor sistem informasi untuk memiliki keahlian tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu untuk dapat melakukan tugas sebuah audit sistem informasi. Sebenarnya selain software ACL ada juga software lainnya seperti IDEA, CA Panaudit Plus, Monarch Software dan banyak lagi lainnya, tetapi kebanyakan fungsinya sama, yaitu data interogating yaitu pengolahan database untuk tujuan tertentu.

Keuntungan menggunakan TABK ini antara lain adalah:

* Untuk database yang berisikan ribuan transaksi, yang tidak mungkin dilakukan dengan cara manual, maka TABK sangat membantu untuk memfokuskan audit.

* TABK mampu memeriksa 100% seluruh transaksi dalam sebuah database.

* TABK mampu memberikan informasi untuk analisis data dan melihat profil data.

* Waktu untuk proses audit lebih cepat dengan bantuakn TABK ini.

Untuk softwarenya, ACL versi 7 – dapat anda download di sini, software ini hanya versi educational purpose tapi full functional. Tapi hanya record databasenya untuk latihan saja sehingga terbatas (nggak bisa dipake beneran … yah namanya educational purpose). Untuk menjalankannya, silakan unzip dan jangan lupa saat unzip passwordnya http://www.theakuntan.com kemudian dari folder hasil unzip klik 2 kali file ACL for Windows 7. Tulisan lainnya tentang CAATs, coba anda download ini Computer Assisted Audit Techniques dan ini IS Audit – CAATs. Selamat belajar dan mencoba deh.

http://mahyuni-bjm.blogspot.com/2007_11_01_archive.html

http://theakuntan.com/auditing/teknik-audit-berbantuan-komputer-tabk/

@pa itu ACL ? dan Apa manfaatnya ?

Pertama-tama sebaiknya kita mengenal apa itu database. Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Database dikelola oleh suatu DBMS (Database Management System) yang berfungsi mengatur dan membuat struktur data, hubungan antar file, aturan pemasukan dan penggunaan data, operasi atas data, serta keamanan data. Kini seorang auditor sangat membutuhkan data dari database yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk melakukan audit dalam penggunaan data memakai komputer. Seorang auditor membutuhkan suatu software audit untuk melakukan analisa data elektronik. Saat ini banyak sekali software audit yang beredar dipasaran seperti; ACL, Quick Books, dan lain sebagainya.
Audit Command Language (ACL) merupakan audit software khusus didesain untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. Biasanya audit terhadap data keuangan/operasi hanya secara sampling, namun dengan bantuan audit audit software ini keseluruhan database dapat dianalisis sehingga audit yang dilakukan bersifat komprehensif.
ACL ini dikembangkan sejak tahun 1970an oleh Prof. Hart J. Will dari Canada dan kemudian dikelola oleh ACL Services Ltd Vancoucer, Canada. ACL telah dikembangluaskan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis operasional da dalam perusahaan. Diantaranya dibidang Audit untuk analisis data, pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan, dan sebagainya. Pada bidang IT untuk data migrasi, data cleansing, data matching, data integrity testing, dan sebagainya.

Manfaat ACL antara lain adalah :

* Bagi manajemen

Termasuk profesi akunting dan keuangan, ACL dapat membantu mereka dalam menganalisis data dan informasi perusahaan, pengujian pengendalian yang telah ada, dan pembuatan laporan manajemen secara cepat dan fleksibel.

* Bagi auditor

Penggunaan ACL akan membantu mereka dalam melaksanakan tugas audit secara lebih terfokus, cepat, efisien, efektif, dan murah dengan lingkup yang lebih luas dan analisis mendalam. Indikasi penyimpangan dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan dengan beraneka ragam analisis menggunakan ACL sehingga auditor dapat menemukan lebih banyak penyimpangandan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan pembuktian.

Manfaat Lain Menggunakan ACL Software Tools adalah :

* Dapat membantu dalam mengakses data baik langsung (Direct) kedalam system jaringan ataupun InDirect (tidak langsung) melalui media lain seperti
softcopy dalam bentuk Teks file / Report (sebagai pemeriksa).

* Menempatkan kesalahan dan potensial “fraud”sebagai pembanding dan menganlisa file-file menurut aturan-aturan yang ada.

* Mengidentifikasi kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan tepat/sasaran pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi
perhatian.

* Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses Verifikasi yang benar

* Mengidentifikasi persoalan sistem pengawasan dan memastikan terpenuhinya permohonan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan

* Aging dan menganalisa Account Receivable/Payable atau beberapa transaksi lain dengan menggunakan basis waktu yang sensitive

* Memulihkan biaya atau pendapatan yang hilang dengan pengujian data pada data-data duplikasi pembayaran, menguji data-data nomor Invoice/Faktur yang
hilang atau pelayanan yang tidak tertagih.

* Menguji terhadap hubungan antara Authorisasi karyawan dengan supplier.

* Melakukan proses Data Cleansing & Data Matching atau pembersihan data dari data-data duplikasi terutama dari kesalahan pengetikan oleh End-User

* Dapat melaksanakan tugas pengawasan dan pemeriksaan dengan lebih focus, cepat, efisien, dan efektif dengan lingkup yang lebih luas dan analisa lebih mendalam. Mengidentifikasi lebih mendalam (Fraud Detection) dapat dilakukan dengan cepat dan akurat sehingga memiliki waktu yang lebih banyak dalam menganalisa data dan pembuktiannya (untuk pemeriksa).

http://www.theAkuntan.Com

http://400education.com/?page_id=509

http://kabelkusut.blogspot.com/2008/07/apa-sih-acl.html



$oftware-software yang sejenis dengan ACL



IDEA (Interactive Data Analysis Software)
Merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat rekonsiliasi, investigasi kecurangan, internal/operational audit, pemindahan file, mempersiapkan laporan manajemen dan analisis-analisis lainnya, termasuk menelusuri security log.
IDEA adalah software yang powerful dan mudah dioperasikan untuk membantu akunting dan professional keuangan meningkatkan keahlian auditing, mendeteksi kecurangan, dan memenuhi dokumen-dokumen standar. Software ini memungkinkan kita untuk mengimpor data dengan cepat, menyertakan, menganalisa, mengambil sample dan mengekstrak data dari berbagai macam sumber, termasuk laporan yang dicetak dari sebuah file.
IDEA adalah sebuah software audit yang dapat membaca data asli yang telah diimpor. Field baru dapat dibuat, walaupun data asli tidak pernah diubah. Kegunaan lain bagi kontrol audit adalah IDEA secara otomatis akan menghasilkan catatan sejarah yang merekam setiap proses yang dilaksanakan oleh auditor, menunjukkan jejak audit (audit trail) atau catatan seluruh operasi yang dilakukan pada sebuah database. Informasi ini kemudian disajikan dalam sebuah daftar yang dapat dikembangkan. Sejak catatan sejarah merekam seluruh proses yang dijalankan pada masa lalu dalam sebuah data, pengguna dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari informasi yang didapat dari data asli. Setiap pengujian atau fungsi yang dijalankan akan secara otomatis menghasilkan script/kode pemrograman, yang kemudian dapat dicopy dalam IDEAScript editor (IDEAScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang kompatibel dengan visual basic). Kode ini dberikan kepada pengguna dengan sebuah record yang dapat dicopy secara mekanis dalam kertas kerja audit.

APG (Audit Program Generator)
APG memungkinkan tim audit mempersiapkan daftar perencanaan audit mereka. APG memungkinkan tim audit untuk menambah, menghapus atau melakukan modifikasi item-item individual dalam daftar perencanaan audit untuk menyesuaikan antara pekerjaan auditor dengan keperluan klien mereka.
Kegunaan lain dari APG adalah dapat digunakan untuk meninjau daftar pengungkapan dan tingkat kepatuhan terhadap perpajakan. Hal ini dapat membantu auditor memastikan bahwa laporan keuangan memenuhi semua unsur pengungkapan dan bahwa perusahaan klien telah mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Microsoft Excel
Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan Publik dalam melakukan audit berbantuan computer adalah dengan menggunakan Microsoft Excel. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Microsoft Excel adalah program aplikasi spreadsheet yang paling populer saat ini.
Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan MDB, serta ditambah dengan dukungan fungsi-fungsi/formula-formula yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat dijadikan sebagai software GAS.
Cara kerja audit berbantuan computer dengan Microsoft Excel sebenarnya hampir sama dengan software GAS yang lain, yaitu setelah file data diimpor atau disalin, maka selanjutnya dapat dilakukan pengolahan/manipulasi data sesuai keperluan audit yang dilakukan, tentunya dengan menginputkan formula-formula yang diperlukan.

AUDIT-Easy
Adalah software yang digunakan untuk mengembangkan dan melakukan audit kepatuhan internal dan eksternal.

EZ-R Stats
yaitu software audit dengan beberapa kegunaan sebagai berikut:
· Mengidentifikasi duplikasi, selisih-selisih, jumlah populasi, klasifikasi dan stratifikasi data, univariate statistik, menentukan ukuran sample, persentil/quartile, histogram, dan lainnya.
· Menentukan prosedur-prosedur seperti misalnya test Hukum Benford (Benford’s Law) besaran nilai kumulatif moneter sampling, interval sampling,cross tabulasi,
· Dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian statistik seperti Chi Square, pemeriksaan nomor kartu kredit, penyusunan nomor keatas dan kebawah.
· Menghasilkan grafik – histogram, garis trend, grafik pareto, dan lain-lain

QSAQ
Software ini digunakan untuk menjadwalkan, mengelola analisis dan mengadakan internal audit, penilaian, pengujian dan pemeriksaan. Software ini didesain untuk mengorganisasikan, melangsungkan, mendokumentasikan, dan melaporkan dalam internal audit dan eksternal audit.

Random Audit Assistant
Adalah software untuk mendapatkan sample audit yang valid dari batasan audit yang telah ditetapkan.

RAT-STATS
Adalah paket software statistik yang didesain untuk membantu auditor dalam menetapkan sample audit secara acak dan mengevaluasi hasilnya.

Auto Audit
Software ini merupakan sistem informasi audit yang terintegrasi. Software ini memungkinkan departemen audit untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam satu database. Dengan fasilitas untuk menaksir risiko, perencanaan, penjadwalan, kertas kerja, dan lainnya, maka menggunakan software ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengelola sebuah departemen audit.

GRC on Demand
Adalah software dengan kegunaan untuk manajemen pengendalian keuangan, otomatisasi audit, risiko manajemen, teknologi informasi pemerintahan.

Audit Sistem Informasi dan Prosedur

Audit Sistem Informasi dan Prosedur

Istilah EDP-Audit (electronic data processing audit), atau computer audit, kini lebih sering disebut dengan audit sistem informasi (information systems audit). Pada awalnya EDP audit dilakukan hanya dalam rangka audit laporan keuangan. 
Dalam perkembangannya kemudian, karena pentingnya dan makin besarnya investasi dalam TI. Organisasi perusahaan makin merasakan perlunya audit operasional terhadap fungsi TI-nya. Maka secara umum audit sistem informasi dimaksudkan untuk mengavaluasi tingkat kesesuaian antara sistem informasi dengan prosedur bisnis (bisnis processes) perusahaan (atau kebutuhan pengguna, user needs), untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi telah didesain dan diimpilmentasikan secara efektif, efisien, dan ekonomis, memiliki mekanisme pengamanan aset, serta menjamin integritas data yang memadai.
Audit SI berbasis teknologi informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis pemeriksaan:
a)    Audit laporan keuangan (general audit on financial)
Dalam hal ini audit terhadap aspek-aspek teknologi informasi pada suatu sistem informasi. akuntansi berbasis teknologi informasi adalah dilaksanakan dalam rangka audit keuangan.
b)    Audit sistem informasi (SI) sebagai kegiatan tersendiri, terpisah dari pada keuangan. Sebetulnya audit SI pada hakekatnya salah satu dari bentuk audit operasional, tetapi kini lebih dikenal sebagai satu satuan jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya lebih untuk meningkatkan IT governance.

Makin Perlunya Audit TI
Audit TI sangat diperlukan karena akuntan yang melakukan audit laporan keuangan harus memahami dan menguji sistem dan pengendalian internnya, dan dalam rangka memeriksa data akuntansi (substantine test). Selain alasan tersebut, audit TI makin diperlukan sehubungan dengan resiko yang semakin tinggi di bidang sistem berbasis teknologi informasi, yaitu antara lain:
·         Resiko penggunaan teknologi secara tidak layak (tidak tepat)
·         Kesalahan berantai atau pengulangan kesalahan secara cepat konsistem pada sistem berbasis komputer
·         Logika pengolahan  salah (dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan serius).
·         Ketidakmampuan menterjemahkan kebutuhan (sistem tidak sesuai).
·         Konsentrasi tanggungjawab, antara lain konsentrasi data pada satu lokasi atau orang-orang TI (khususnya database administrator).
·         Kerusakan sistem komunikasi yang dapat berakibat pada proses atau data.
·         Data input atau informasi bisa saja tidak akurat, kurang mutakhir, palsu.
·         Ketidakmampuan mengendalikan teknologi.
·         Praktek pengamanan sistem informasi yang tidak efektif, kurang memadai atau bahkan mungkin tidak direncanakan dengan baik.
·         Penyalahgunaan atau kesalahan pengoperasian atau penggunaan data.
·         Akses sistem yang tidak terkendali.

Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (general audit on financial statement audit) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan tidak ada salah saji materialistis). Audit ini termasuk general audit. Apabila sistem akuntansi perusahaan merupakan sistem berbasis komputer/teknologi informasi, maka perlu dilakukan audit terhadap sistem aplikasi (komputerisasi) akuntansi tersebut atau komponen teknologi informasi (hardware, software, netware, infrastructures, dan bahkan dataware atau data yang ada di database dari sistem informasi akuntansi tersebut. Pemeriksaan TI khususnya untuk memahami/menguji struktur pengendalian intern klien (sebagaimana diwajibkan dalam standar pemeriksaan akuntan publik) dan dalam rangka pengujian substantif (atas transaksi serta terhadap saldo akun).
Pemeriksaan/audit laporan keuangan terdiri dari dua tahap, yaitu (a) audit pengendalian (test of controls), yaitu memriksa apakah proses dan program komputer sudah betul, memerikasa apakah pengendalian sistem memadai, dan apakah pengendalian aplikasi sudah cukup baik. Sedangkan pemeriksaan tahap berikutnya (b) adalah audit terhadap data substantif untuk mengakses data akuntansi yang ada di dalam file/media komputer, misalnya yaitu penjualan, nilai piutang, dan sebagainya.

Audit Arround the Computer
Dalam pendekatan audit di sekitar komputer, auditor (dalam hal ini harus akuntan yang registered, dan bersertifikasi akuntan publik) dapat mengambil kesimpulan dan merumuskan opini dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem akuntansi manual.
Kunci pendekatan audit ini ialah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke bagan-perkiraan (akun) dan laporannya. Keunggulan metode audit di sekitar komputer adalah:
·         Pelaksanaan audit lebih sederhana.
·         Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.
Kelemahannya adalah jika kondisi (user requirements) berubah, mungkin sistem itupun perlu diredesain dan perlu penyesuaian (update) program-program, bahkan mungkin struktur data/file, sehingga auditor perlu menilai/menelaah ulang apakah sistem masih berjalan dengan baik.

Audit Through the Computer
Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through the computer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer pada audit SI berbasis TI. Auditor menggunakan komputer (software) atau dengan cek logika atau listing program (desk test on logic or programs source code) untuk menguji logika program dalam rangka prngujian pengendalianyang ada pada komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi komputer mengenai spefikasi sistem dan/atau program yang diaudit.
Keunggulan pendekatan audit dengan pemeriksaan sistem komputerisasi, ialah:
(a)  Auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer.
(b)  Auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.
(c)  Auditor dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Sebetulnya mungkin tidak dapat dikatakan sebagai suatu kelemahan dalam pendekatan audit ini, namun jelas bahwa audit through the computer memerlukan tenaga ahli auditor yang terampil dalam pengetahuan teknologi informasi dan mungkin perlu biaya yang besar pula.

Audit with the Computer
Audit dengan komputer untuk kegiatan pendukung dan administrasi paling sering digunakan, bahkan meskipun sistem klien yang diaudit telah berbasis komputer. Selain untuk kegiatan administratif, penyusunan program audit dan kuesioner serta pencatatan-pencatatan dan pelaporan hasil audit, komputer biasanya juga digunakan oleh auditor atau pegawai perusahaan klien untuk melakukan analisis atau pengikgtisaran, pembuatan grafik dan tabel-tabel tentang hasil audit, sertapemaparan atau presentasi hasil audit (misalnya dengan Microsoft Word, PowerPoint, dan Excel).

Prosedur Audit Keuangan (TI)
a)    Perencanaan audit (Audit Planning)
Langkah pertama dalam perencanaa audit adalah untuk menetapkan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan. Pada audit laoran keuangan, pemeriksaan dilakukan oleh editor (akuntan) ekstern dan independen terhadap laporan keuangan perusahaan, ditujukan kepada para pemegang saham pihak lain terkait. Tujuan audit untuk menilai kelayakan atau kewajaran (fairness) laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
b)    Pemahaman sistem dan struktur pengendalian internnya
Pada tahap ini yang dilakukan adalah pemahaman terhadap sasaran yang akan ddiaudit, pengumpulan informasi awal, dan identifikasi resiko, antara lain:
·         Pemahaman sistem informasi untuk pelaksanaan transaksi
·         Penentuan kemungkinan salah saji dalam tiap tahap pelaksanaan transaksi
·         Penentuan aktivitas pengendalaian untuk deteksi salah saji
·         Penentuan prosedur audit untuk deteksi efektivitas aktiviasi pengendalian
·         Penyusunan program audit pengendalian
c)    Pengumpulan bukti audit
Bukti audit dikumpulkan dengan sejumlah instrumen audit, pengujian, dan prosedur yang bermacam-macam
d)    Evaluasi bukti pemeriksaan
Setelah bukti-bukti audit dikumpulkan, auditor mengevaluasi bukti audit tersebut sesuai dengan tujuan dari audit dan kemudian:
·         Dilakukan tests of controls yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian yang ada telah dilakukan dengan prosedur yang telah ditetapkan.
·         Dilakukan substantive test, yang terdiri dari:
a.    Tests of transactions yang bertujuan untuk mengevaluasi apakah terdapat kekeliruan atau kesalahan
b.    Tests of balances or overall results yang bertujuan untuk menjamin laporan keuangan yang dihasilkan adalah benar dan akurat
e)    Komunikasi hasil pemeriksaan
Segera setelah pekerjaan pemeriksaan diselesaikan dan diperoleh kesimpulan pendapat auditor, perlu disiapkan laporan hasil audit mengenai temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasinya. Dalam penyelesaian audit (completion of the audit) dibuat kesimpulan dan rekomendasi untuk dikomunikasikan pada manajemen.

Tujuan Audit SI
a)    Pengamanan aset
Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, dan data harus dijaga dengan sistem pengendalian intern yang baik agar tidak ada penyalahgunaan aset perusahaan.
b)    Efektifitas sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengmbilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut sudah dirancang dengan benar (doing the right thing), telah sesuai dengan kebutuhan user. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer dapat dipenuhi dengan baik.
c)    Efisiensi sistem
Efisiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitasnya terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memnuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal. Cara kerja sistem benar (doing thing right).
d)    Ketersediaan (Availability)
Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan teknologi informasi (TI). TI hendaknya dapat mendukung secara kontinyu terhadap proses bisnis kegiatan perusahaan. Makin sering terjadi gangguan (system down) maka berarti tingkat ketersediaan sistem rendah.
e)    Kerahasiaaan (Confidentiality)
Fokusnya ialah pada proteksi terhadap informasi dan supaya terlindungi dari akses dari pihak yang idak berwenang.
f)     Kehandalan (Realibility)
Berhubungan dengan kesesuaian dan kekuratan bagi manajemen dalam pengolahan organisasi, pelaporan dan pertanggungjawaban.
g)    Menjaga integritas data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut seperti kelengkapan kebenaran dan keakuratan.

Perlunya kontrol dan audit
Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit SI adalah antara lain untuk:
a)    Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah
b)    Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap
c)    Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan dan personil lazimnya tinggi
d)    Mendeteksi resiko error komputer
e)    Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud)
f)     Menjaga kerahasiaan
g)    Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer

Tahapan Audit
a)    Subjek Audit
Tentukan/identifkasi unit/lokasi yang diaudit
b)    Sasaran audit
Tentukan sistem secra spesifik, fungsi atau unit orgainisasi yang akan diperiksa
c)    Jangkauan audit
Identifikasi sistem secara spesifik, fungsi atau unit organisasi untuk dimasukkan lingkup pemeriksaan.
d)    Rencana pre-audit
1.    Identifikasi kebutuhan keahlian teknik dan sumber daya yang diperlukan untuk audit
2.    Identifikasi sumber bukti untuk tes atau review seperti fungsi flowchart, kebijakan, standard prosedur dan kertas kerja audit sebelumnya.
e)    Prosedur audit dan langka-langkah pengumpulann bukti audit
1.    Identifikasi dan pilih pendekatan audit untuk memeriksa dan menguji pengendalian intern
2.    Identifikasi daftar individu untuk interview
3.    Identifikasi dan menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan bagian, standar dan pedoman untuk interview
4.    Mengembangakn instrumen audit dan metodologi pengujian dan pemeriksaan kontrol internal
f)     Prosedur untuk evaluasi
1.    Organisasikan sesuai kondisi dan situasi
2.    Identifikasi prosedur evaluasi atas tes efektifitas dan efisiensi sistem, evaluasi kekuatan dari dokumen, kebijakan dan prosedur yang diaudit
g)    Laporan hasil audit
Siapkan laporan yang objektif, konsteuktif (bersifat membangun) dan menampung penjelasan audit.

Pendekatan Audit Berbasis Resiko
a)    Mengumpulkan rencana dan informasi
Pemahaman proses bisnis, pengendalian resiko, hasil audit tahun sebelumnya, penaksiran resiko bawaan, dan informasi terkhir
b)    Mendapatkan pengertian internal control
Pahami lingkungan pengendalian, penakisran resiko, kontrol internal yang sudah ada, penaksiran resiko deteksi
c)    Melakukan tes ketaatan
Pengujian pelaksanaan kebijakan dan prosedur, pemisahan tugas dan fungsi, dan sebagainya
d)    Melakukan test substantif
Prosedur analitis, kebijakan audit substantif lainnya, pengujian atas keandalan dan keseimbangan laporan unit operasional (departemen)
e)    Menyelesaikan audit
Menyusun temuan/rekomendasi, menyampaikan laporan hasil audit.

Teknik Penaksiran Resiko
Ada beberapametode untuk melakukan penilaian resiko, yaitu:
a)    Pendekatan penaksiran dengan sistem scoring sistem
Pendekatan ini digunakan dengan mengutamakan audit berdasarkan pada evaluasi faktor-faktor resiko
b)    Penilaian resiko secara judgetmental
Yaitu keputusan dibuat berdasarkan pengetahuan bisnis, instruksi manajemen eksekutif, sejarah kehilangan, tujuan bisnis dan faktor-faktor lingkungan.
c)    Teknik kombinasi.